17 DALAM ELEGI
Hari ini adalah hari yang spesial bagi Citra. Hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke 17. Umur yang merupakan umur manis-manisnya merasakan masa remaja. Citra segera bersiap untuk pergi ke sekolah. Hari ini moodnya sedang sangat bagus. Pacarnya, Ray, tentu saja orang pertama yang mengucapkan birthday greeting kepada Citra. Selisih umur mereka 1 tahun dan itu tidak menjadi masalah bagi mereka.
Sesampainya di sekolah, Citra berjalan menuju kelasnya, kelas X A sambil tak henti-hentinya tersenyum. Setibanya di kelas, Citra kaget karena ada satu buket bunga mawar putih diatas meja nya. Citra sudah bisa menebak siapa yang mengirim buket bunga tersebut. Dihampirinya buket bunga itu dengan langkah cepat tanda tidak sabar. Citra menghirup aroma bunga mawar putih itu sambil membaca pesan yang tadi terselip diantara kelopak-kelopak bunga mawar putih yang sedang dipegangnya.
‘nanti sore ketemu di taman komplek ya, Cit. By : Ray’
“Cie Citra, pagi-pagi udah dapet mawar aja. So sweet” celetuk salah satu teman sekelasnya
Citra merespon dengan senyuman. Setelah itu ditaruhnya mawar putih tersebut. Dengan hati-hati ditaruhnya bunga itu ke dalam botol minum berisi air yang disulapnya seketika menjadi vas bunga. Kemudian Citra duduk di bangkunya dengan senyum bahagia yang masih menghiasi wajahnya hingga bel pulang berbunyi.
Sepulang sekolah, Citra segera bersiap untuk menemui Ray. Mereka akan bertemu di taman komplek didekat rumah Citra. Disana merupakan tempat bersejarah bagi Citra dan Ray. Disanalah tempat dimana dulu Ray menyatakan cinta kepada Citra. Citra segera pamit kepada ayah dan ibunya dan bergegas menuju taman komplek.
Sesampainya disana, ia sudah melihat seseorang yang tak asing baginya. Ray sedang asyik mendrible bola basket lalu melemparkannya ke arah ring. Hap! Bola basket masuk dengan sempurna ke dalam ring. Jelas saja, Ray adalah kapten tim basket di sekolah. Ray masih belum sadar akan keberadaan Citra. Kemudian Citra berjalan mengendap-endap menuju Ray lalu menutup kedua mata Ray.
‘CITRAAAA’ panggil Ray lembut
Citra hanya ketawa cekikiikan sambil pura-pura ngambek ‘ kok kamu tau itu aku sih? Aku ga bakat jailin orang ya?’
Ray hanya tersenyum melihat tingkah pacarnya ‘tau dong, kan aku hebat. Ray gitu hihi’
‘iyadeh kamu hebat’ balas Citra. Lalu Citra duduk di bangku taman yang terletak dipinggir lapangan basket sambil melihat Ray bermain basket.
‘Cit!’ panggil Ray
Sesampainya di sekolah, Citra berjalan menuju kelasnya, kelas X A sambil tak henti-hentinya tersenyum. Setibanya di kelas, Citra kaget karena ada satu buket bunga mawar putih diatas meja nya. Citra sudah bisa menebak siapa yang mengirim buket bunga tersebut. Dihampirinya buket bunga itu dengan langkah cepat tanda tidak sabar. Citra menghirup aroma bunga mawar putih itu sambil membaca pesan yang tadi terselip diantara kelopak-kelopak bunga mawar putih yang sedang dipegangnya.
‘nanti sore ketemu di taman komplek ya, Cit. By : Ray’
“Cie Citra, pagi-pagi udah dapet mawar aja. So sweet” celetuk salah satu teman sekelasnya
Citra merespon dengan senyuman. Setelah itu ditaruhnya mawar putih tersebut. Dengan hati-hati ditaruhnya bunga itu ke dalam botol minum berisi air yang disulapnya seketika menjadi vas bunga. Kemudian Citra duduk di bangkunya dengan senyum bahagia yang masih menghiasi wajahnya hingga bel pulang berbunyi.
Sepulang sekolah, Citra segera bersiap untuk menemui Ray. Mereka akan bertemu di taman komplek didekat rumah Citra. Disana merupakan tempat bersejarah bagi Citra dan Ray. Disanalah tempat dimana dulu Ray menyatakan cinta kepada Citra. Citra segera pamit kepada ayah dan ibunya dan bergegas menuju taman komplek.
Sesampainya disana, ia sudah melihat seseorang yang tak asing baginya. Ray sedang asyik mendrible bola basket lalu melemparkannya ke arah ring. Hap! Bola basket masuk dengan sempurna ke dalam ring. Jelas saja, Ray adalah kapten tim basket di sekolah. Ray masih belum sadar akan keberadaan Citra. Kemudian Citra berjalan mengendap-endap menuju Ray lalu menutup kedua mata Ray.
‘CITRAAAA’ panggil Ray lembut
Citra hanya ketawa cekikiikan sambil pura-pura ngambek ‘ kok kamu tau itu aku sih? Aku ga bakat jailin orang ya?’
Ray hanya tersenyum melihat tingkah pacarnya ‘tau dong, kan aku hebat. Ray gitu hihi’
‘iyadeh kamu hebat’ balas Citra. Lalu Citra duduk di bangku taman yang terletak dipinggir lapangan basket sambil melihat Ray bermain basket.
‘Cit!’ panggil Ray